Jakarta - Wadah plastik seringkali digunakan untuk menyimpan makanan. Selain ringan, plastik juga merupakan barang yang murah dan mudah untuk didapatkan. Namun, menyimpan makanan dengan menggunakan plastik tidak baik untuk kesehatan. Hal ini dikarenakan kemasan plastik yang mengandung bahan kimia yang disebut Bisphenol A BPA. Nyaris Jadi Korban Penipuan, Aksi Wanita Ini Tipu Balik Pelaku Bikin Kagum Warganet Minum Kopi hingga Tiga Cangkir Sehari Menurunkan Risiko Anda Terkena Stroke, Ini Sebabnya Bikin Langgeng, 7 Hal yang Perlu Dilakukan Pasangan Sebelum Tidur Dilansir dari The List, Senin 22/9/21, sebuah penelitian membuktikan bahwa BPA yang dapat mempengaruhi efek kesehatan ini dapat mengganggu endokrin, yaitu memiliki dampak negatif pada hormon tubuh. Masalah kesehatan ini biasa dikaitkan dengan masalah perkembangan pada bayi dan anak kecil, diabetes, kanker, penyakit jantung dan obesitas pada orang dewasa. Bahkan, kemasan plastik yang mengandung BPA tinggi dapat menyebabkan peningkatan kematian. Mengutip dari Vox, bahan kimia dalam kemasan plastik dapat berdampak pada kesehatan manusia. Sebuah penelitian telah menemukan paparan BPA, ftalat dan aditif dapat mengurangi kesuburan, penurunan fungsi seksual pria dan kualitas sperma, berkurangnya kekebalan tubuh, diabetes tipe 2 dan obesitas. Selain itu, paparan BPA pada janin dapat meningkatkan risiko keguguran, berat badan lahir rendah dan obesitas masa kanak-kanak. * Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang anti sedotan plastik sedang ramai San Diego State University katakan puntung rokok juga berbahaya.
Pembungkusmakanan yang digunakan untuk mewadahi atau membungkus juga harus dapat melindungi makanan yang ada di dalamnya. Bahan yang digunakan tidak boleh terbuat dari bahan yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Namun, tidak hanya masalah kemasan yang harus diperhatikan tapi makanan yang ada dalam kemasan itu juga harus dapat bertahan
Sebelum membeli makanan maupun minuman kemasan, pastikan kemasan pada produknya kedap udara. Pasalnya, makanan atau minuman harus disimpan dalam kemasan kedap udara untuk mencegah kontaminasi bakteri. Makanan dan minuman yang tidak dikemas dengan benar dapat membuka peluang bagi bakteri untuk masuk dan mengontaminasi produk. 2. Kemasan tidak rusak/penyok Jangan lupa untuk memperhatikan terlebih dulu bentuk kemasan produk yang akan dibeli. Jika kemasan sudah rusak, robek, atau penyok maka ada kemungkinan produk yang ada di dalamnya sudah terpapar udara di luar atau terkana paparan sinar matahari dalam waktu yang lama. Hal ini bisa menyebabkan warna dan rasa pada makanan maupun minuman dapat berubah. 3. Selalu pilih produk yang sudah terdaftar di BPOM Sebelum membeli makanan maupun minuman kemasan, selalu lakukan cek KLIK. Cek KLIK itu sendiri terdiri dari cek kemasan, label, izin edar, dan kadaluarsa. Cek KLIK ini berguna untuk memastikan keamanan kandungan pada makanan atau minuman sekaligus menjadi pedoman bagi Anda untuk memilih kemasan makanan dan minuman yang aman untuk kesehatan. Salah satu poin penting dari KLIK adalah pilih produk yang sudah memiliki nomor izin edar NIE dari BPOM. Ketika suatu produk memiliki nomor izin edar dari BPOM, artinya tidak hanya bahan makanan atau minuman saja yang terjamin aman, tetapi juga kemasannya. Jadi, Anda tidak perlu khawatir karena kemasan makanan dan minuman yang sudah terdaftar pada BPOM karena BPOM senantiasa melakukan pengawasan terhadap produk makanan/minuman yang beredar di pasar. Bagaimana dengan kantong teh celup? Anda mungkin pernah mendengar rumor bahwa kantong teh celup mengandung zat karsinogenik jika direndam terlalu lama dengan air panas. Lantas, benarkah demikian? Berdasarkan siaran pers BPOM, kantong teh celup yang memiliki nomor izin edar dari BPOM sudah melalui berbagai evaluasi penilaian keamanan pangan dari kandungan maupun kemasannya. Penilaian keamanan pada kantong teh celup sendiri mensyaratkan pemenuhan terhadap batas migrasi yang baik yaitu jumlah maksimum zat yang bisa berpindah dari kemasan pangan dalam hal ini kantong teh celup, ke dalam bahan pangan misalnya air seduhan teh. Maka dari itu, kantong teh celup aman digunakan walaupun diseduh di air yang panas. Selain itu, BPOM juga menegaskan bahwa kantong teh celup yang aman adalah yang tidak mengandung senyawa klorin sebagai pemutih, karena saat diseduh, klorin dapat ikut larut dan masuk ke dalam tubuh, menyebabkan masalah pencernaan dan memicu radikal bebas. Syarat bahwa kantong teh celup tidak boleh mengandung senyawa klorin ini wajib disertakan kepada BPOM saat permohonan penilaian keamanan produk. Kesimpulannya, perlu diingat bahwa setiap produk yang sudah tersertifikasi BPOM menandakan bahwa kandungan makanan dan kemasan yang digunakan sudah aman untuk makanan karena telah melalui berbagai uji kelayakan. Artinya, produk teh yang memiliki sertifikat BPOM, sudah terjamin terbebas dari bahan-bahan berbahaya. Bukan hanya kandungan tehnya saja yang sehat, tetapi juga semua material pada produknya aman digunakan. Produk teh yang baik dikemas dalam material kedap udara untuk menjaga rasa dan kandungannya. Selain itu, material kemasan juga harus sesuai dengan standar global dan menggunakan material food grade. Kantong teh celup sebaiknya mengandung serat-serat alami sehingga terbebas dari substansi yang dapat membahayakan kesehatan. Jadi, sudah ngeteh belum hari ini?Plastikbekas biasanya memiliki tekstur yang agak kasar, kurang elastis, ada bercak-bercak, dan sebagainya tapi tidak menutup kemungkinan kalau plastik yang bagus terbuat dari bahan plastik bekas berbahaya bagi kesehatan kita. 5. Piring, Mangkok, Gelas dan Barang Berbahan Melamin / Melamine “Makanan kemasan sering mengandung banyak zat yang bisa berbahaya untuk kesehatan bila dikonsumsi secara berlebihan. Zat berbahaya yang perlu diwaspadai adalah seperti pemanis buatan, pengawet, dan lain-lain.” Halodoc, Jakarta – Makanan kemasan merupakan jenis makanan yang sering dibeli dan dikonsumsi banyak orang karena praktis dan juga enak. Namun, tahukah kamu bahwa produk makanan tersebut mengandung berbagai zat tambahan atau zat aditif yang berbahaya untuk kesehatan? Zat aditif digunakan untuk meningkatkan cita rasa, penampilan, sekaligus memperpanjang masa simpan makanan. Itulah mengapa makanan kemasan biasanya terlihat menarik dan enak, sehingga tidak heran banyak orang menyukainya, terutama anak-anak. Lantas, apa saja zat-zat berbahaya yang terkandung dalam makanan kemasan? Zat Berbahaya dalam Makanan Kemasan yang Perlu Diwaspadai Makanan kemasan merupakan jenis makanan tidak sehat yang perlu dibatasi konsumsinya. Hal itu karena produk tersebut mengandung berbagai macam zat tambahan yang bisa berbahaya bila dikonsumsi secara berlebihan. Selain itu, makanan kemasan biasanya juga mengandung nutrisi yang lebih sedikit dibanding makanan utuh yang segar. Oleh karena itu, usahakanlah untuk lebih banyak mengonsumsi makanan utuh yang diolah sendiri di rumah daripada membeli makanan kemasan. Berikut zat-zat berbahaya dalam makanan kemasan yang perlu diwaspadai 1. Sirup jagung fruktosa tinggi Di dalam makanan kemasan biasanya terkandung gula tambahan, dan salah satu yang paling umum adalah sirup jagung fruktosa tinggi atau high fructose corn syrup HFCS. Pemanis tambahan ini tidak mengandung nutrisi, tapi tinggi kalori. Selain itu, HFCS juga merupakan jenis gula yang berbahaya, karena bisa meningkatkan trigliserida dan hormon penyimpan lemak, serta memicu orang untuk makan secara berlebihan sehingga meningkatkan berat badan. 2. Pemanis buatan Aspartame, sakarin, dan sukralosa merupakan pemanis buatan yang diklaim ramah untuk diet karena rendah kalori. Namun, pemanis tersebut sebenarnya lebih banyak memberikan dampak buruk daripada manfaatnya. Studi menunjukkan bahwa pemanis buatan mengelabui otak untuk melupakan bahwa rasa manis berarti kalori ekstra, sehingga membuat orang cenderung mengonsusmi makanan manis lebih banyak. 3. MSG Monosodium glutamat MSG atau lebih dikenal juga sebagai micin, merupakan bahan tambahan yang juga sering digunakan untuk membuat rasa makanan menjadi lebih kuat dan gurih. Bahan tambahan ini banyak ditemukan pada makanan kemasan anak-anak dan juga produk mi instan. Para ahli masih belum mengetahui secara pasti seberapa bahayanya MSG pada tubuh, tapi kadar glutamat bebas yang tinggi sudah terbukti sangat merusak kimia otak. Jadi, sebaiknya batasi mengonsumsi makanan kemasan yang tinggi MSG seminimal mungkin. 4. Zat pewarna Zat berbahaya lain dalam makanan kemasan yang perlu diwaspadai adalah zat pewarna. Ini merupakan zat yang paling sering digunakan dalam makanan anak-anak untuk membuat penampilan makanan lebih menarik. Karena itu, orang tua dianjurkan untuk berhati-hati ketika ingin membeli makanan anak yang berwarna, seperti jeli, permen, dan es krim. Pasalnya, beberapa pewarna buatan, seperti warna biru 1 dan 2, hijau 3, merah 3 dan kuning 6 sudah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Contohnya seperti kanker tiroid, adrenal, kandung kemih, ginjal dan otak. Jadi, sebaiknya carilah makanan dengan bahan kimia buatan paling sedikit, terutama bila berbelanja untuk anak-anak. 5. Pengawet buatan Waspadai juga makanan kemasan yang mengandung pengawet buatan, seperti natrium benzoat dan kalium benzoat. Pasalnya, bila dikombinasikan dengan asam askorbat vitamin C , pengawet buatan tersebut bisa berubah menjadi benzena, zat yang bisa meningkatkan risiko kanker. Benzena juga dikenal sebagai karsinogen yang juga terkait dengan kerusakan tiroid yang parah. Bila natrium benzoat dikombinasikan dengan pewarna makanan, maka risiko anak mengalami hiperaktivitas semakin meningkat. 6. Lemak trans buatan Lemak trans buatan dibuat dengan memompa hidrogen ke dalam minyak tak jenuh, seperti minyak kedelai dan jagung untuk mengubahnya menjadi lemak padat. Kandungan ini dulu ada di banyak makanan olahan, seperti margarin, makanan ringan, dan makanan panggang kemasan. Penelitian pada hewan dan observasi sudah berulang kali menunjukkan bahwa mengonsumsi lemak trans bisa menyebabkan peradangan dan berdampak negatif pada kesehatan jantung. Itulah mengapa lemak trans buatan juga termasuk kandungan dalam makanan kemasan yang harus diwaspadai dan dihindari. Itulah beberapa zat berbahaya dalam makanan kemasan. Jadi, penting untuk mencermati bahan-bahan kandungan apa saja yang terdapat dalam makanan sebelum membelinya. Usahakanlah untuk mengurangi mengonsumsi makanan kemasan agar bisa terhindar dari dampak buruk zat-zat tersebut. Bila kamu sakit atau memiliki keluhan kesehatan tertentu, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Kamu bisa periksa kesehatan dengan buat janji di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! Referensi Better Health Market. Diakses pada 2022. Top Ten Toxic Food Ingredients in Processed Food. Healthline. Diakses pada 2022. 6 Toxins’ in Food That Are Actually Concerning Selainmenggunakan maskot pinguin, desain kemasan makanan kecil ini bergaya Jepang. Pemilihan gaya seperti ini perlu ditelaah struktur visual komponen-komponennya. Perlu dikaji pula apakah gaya ini memiliki daya tarik dari yang bukan bergaya Jepang dan mengapa kemasan bergaya Jepang ini dipilih sebagai identitas visual kemasan keripik
Plastik kemasan makanan merupakan salah satu alternatif untuk kita lebih menghemat waktu dan tenaga. Makanan kemasan sering dimanfaatkan oleh para pekerja kantor di kota besar seperti Jakarta ini. Ini juga terjadi untuk para ibu yang tidak sempat menyiapkan makanan. Alhasil, penggunaan makanan kemasanlah yang makanan kemasan juga masih menjadi prioritas saat hari libur datang. Tidak heran mereka yang selalu ingin menempuh cara praktis selalu siap sedia makanan kemasan di rumah. Namun sayangnya, timbul berbagai persepsi pro dan kontra akan makanan kemasan. Sebagian berpendapat makanan kemasan tidak aman untuk dikonsumsi karena bersentuhan langsung dengan bahan kimia lagi berpendapat bahwa makanan sehat adalah yang terkemas. Alasannya, makanan yang terkemas lebih terlindungi dari menempelnya bakteri, debu, polusi, dan lain-lain. Lalu bagaimana dengan kamu? Apakah kamu tipe pengguna makanan kemasan atau bahkan menghindarinya? Pada dasarnya opini pro dan kontra akan makanan kemasan benar adanya. Namun, jangan khawatir tidak semua plastik kemasan makanan berbahaya untuk kita konsumsi kok. Cari tahu jawabannya yuk!Tips Memilih Makanan Kemasan yang SehatMakanan memang menjadi hal pokok untuk kehidupan kita. Itu mengapa pemilihan makanan selalu penting untuk diperhatikan. Apalagi untuk kamu yang sering mengonsumsi makanan kemasan. Salah mengonsumsi akan menimbulkan penyakit dan bahaya lainnya bagi kesehatan tubuh. Berikut tips memilih makanan kemasan yang sehat untuk kamuLihat waktu kadaluarsaSeringkali konsumen tidak teliti dalam membeli produk makanan. Konsumen tidak memeriksa kode produksi atau tanggal kadaluarsa makanan kemasan. Beberapa konsumen juga percaya makanan kemasan yang sering dibeli selalu berkualitas. Itu yang menyebabkan kurangnya teliti dalam membeli makanan mulai sekarang memeriksa kadaluarsa itu perlu ya guys! Tujuannya untuk menghindari penyakit atau kemungkinan buruk lainnya yang timbul jika makanan kadaluarsa telanjur dikonsumsi. Meskipun belum dikonsumsi juga akan merugikan kita karena uang yang sudah dikeluarkan untuk membeli makanan jadi terbuang kelengkapan informasiTinggal di Indonesia membuat produsen mengerti bahwa salah satu informasi pada kemasan makanan yang penting adalah adanya logo halal. Begitu juga pada konsumen yang teliti. Selain kadaluarsa, konsumen juga akan mencari logo halal terlebih dahulu. Berikutnya, makanan kemasan yang baik juga memiliki nomor registrasi produk dari Badan Pengawas Obat dan Makanann BPOM.Adanya informasi alamat produksi dan nomor layanan konsumen juga sangat bermanfaat. Tujuannya, jika sewaktu-waktu konsumen membutuhkan informasi lebih atau berupa kritik dan saran dapat menghubungi kontak yang tertera secara komposisi makanan dan angka kecukupan giziTips ketiga ini sangat penting. Bagi kamu yang memiliki alergi pada beberapa makanan biasanya lebih teliti dalam memperhatikan komposisi pada kemasan. Terlebih lagi jika makanan ini dimanfaatkan oleh si buah hati. Sudah pasti sang ibu harus memeriksa terlebih dahulu. Apakah makanan tersebut memiliki lemak jenuh, kolesterol, lemak trans, atau natrium yang berbahaya untuk anak?Begitu juga angka kecukupan gizi. Angka kecukupan gizi adalah asupan yang dianjurkan untuk dikonsumsi sehari-hari. Dengan memperhatikan bagian ini, kamu dapat mengontrol banyaknya kalori yang masuk ke jumlah karbohidrat seperti gulaMengonsumsi gula memang diperbolehkan, namun tidak jika berlebihan. Terlalu banyak mengonsumsi gula akan membuat kamu mudah terserang penyakit, seperti obesitas, diabetes, dan kerusakan gigi. Berbagai penyakit tersebut cepat terwujud pada anak-anak saat dewasa nanti jika penggunaannya tidak jadi bagaimana? Kamu masih khawatir untuk menggunakan makanan kemasan? Tidak perlu khawatir guys! Intinya jika kamu ingin memanfaatkan makanan kemasan pilihlah yang memiliki deskripsi produk deskripsi produk mampu memberikan informasi lebih lengkap kepada konsumen. Selain itu, makanan kemasan yang memiliki deskripsi produk dianggap lebih aman dan terpercaya karena informasi yang disampaikan lebih transparan. Konsumen pun merasa lebih yakin untuk pembahasan di atas, makanan kemasan tersebut lebih terpaku pada jenis snack atau makanan kering. Lalu bagaimana untuk makanan yang memiliki kuah? Timbulnya persepsi kontra terkadang semakin membuat konsumen merasa takut. Seperti yang kita tahu, makanan yang memiliki kuah panas dapat memengaruhi lunturnya zat kimia pada makanan dengan zat kimia pada kemasan memang tidak langsung berdampak buruk. Namun, dampak buruk itu akan menjadi kenyataan jika kamu memanfaatkanya dalam waktu sering. Meskipun tidak sering, ada baiknya juga harus dikurangi bahkan dihindari. Karena bagi kamu yang memiliki tubuh sensitif dapat menimbulkan Kemasan Apa yang Aman untuk Makanan Kuah?Kemasan makanan saat ini tidak hanya berfungsi untuk melindungi saja, tetapi juga memudahkan konsumen untuk membawa ke mana pun. Begitu juga dengan jenis makanan yang berkuah ini. Saat ini sudah banyak konsumen yang menginginkan cara lebih praktis, seperti delivery order. Untuk pemesanan makanan kering mungkin tidak terlalu sulit, lalu bagaimana dengan makanan kuah?Kita mungkin sering melihat untuk membungkus makanan berkuah menggunakan plastik atau dituang di dalam styrofoam. Sayangnya cara tersebut salah dan fatal untuk kesehatan tubuh. Sembarang plastik pembungkus makanan berkuah memiliki zat kimia berbahaya. Begitu juga dengan styrofoam, selain berbahaya juga dapat mencemari berkuah memiliki suhu panas yang tinggi. Hal tersebut mengharuskan kemasan tahan terhadap suhu panasnya. Pilihlah kemasan yang berbahan dasar food grade. Seritifkasi food grade memastikan kemasan aman digunakan untuk makanan berkuah sekali pun Kemasan Makanan tersebut bisa terbuat dari plastik dan kamu menggunakan kemasan kertas pilihlah mutu DPE dan dilapisi UV Waterbase berbahan dasar air. Jadi, saat makanan berkuah panas dituang ke dalam kemasan, tidak akan terkontaminasi bahan kimia dan juga tidak merusak kemasan. Berbeda dengan penggunaan styrofoam yang tidak aman jika bersentuhan langsung dengan makanan panas atau yang memiliki kuah kemasan memiliki berbagai jenis material pembungkus yang aman untuk digunakan. Mulai dari plastik, kertas, bahkan beling. Namun, kemasan yang paling banyak digunakan adalah material plastik dan kertas. Penggunaan plastik dan kertas lebih menghemat biaya pengeluaran daripada beling sendiri sangat berisiko pecah jika dijadikan kemasan. Memanfaatkan kemasan dari bahan dasar beling juga menandakan kamu siap untuk mengeluarkan uang lebih banyak. Sedangkan antara plastik dan kertas, penggunaan plastik kemasan makanan lebih dominan. Plastik mudah ditemukan dan memiliki banyak Unik dari Kemasan MakananSebagai pembungkus masker wajah Siapa sangka penggunakan kemasan makanan juga dapat dijadikan pembungkus masker wajah? Saat kamu menggunakan masker wajah, ternyata akan lebih efektif jika menggunakan beberapa plastik pembungkus makanan di atas masker. Berani coba?Dapat mencegah peralatan mandi tumpahPenggunaan plasti ini biasanya dapat kamu lapis untuk sampo atau sabun cair. Cara unik ini biasanya untuk kamu yang memiliki hobi travelling. Untuk menghindari kebocoran atau ketumpahan sampo, kamu bisa menggunakan cara ini. Buka tutup sampo terlebih dahulu, lalu letakkan plastik di atas botol yang terbuka. Kemudian pasang kembali tutup penutup gelasMenghindari tumpahnya gelas yang berisi minuman favoritmu juga bisa menggunakan plastik. Caranya rekatkan plastik di atas permukaan gelas. Jika kamu menggunakan sedotan, tinggal tusukan ke atas plastik. Tidak hanya menghindari tumpah, tetapi juga mencegah masuknya debu dan polusi merebus telurFungsi unik lainnya adalah untuk merebus telur. Caranya olesi bagian dalam plastik kemasan makanan dengan minyak terlebih dahulu. Lalu pecahkan 1 butir telur dan bungkus dengan plastik tersebut. Kemudian ikan dan rebus dalam panci yang berisi air menjaga kesegaran bungaPernah liat buket atau karangan bunga? Untuk menjaga kesegaran, bagian buket biasanya dilapisi plastik. Caranya basahkan tisu terlebih dahulu lalu kaitkan ke bagian bawah buket. Kemudian lapisi dengan plastik pembungkus. Cara tersebut juga bertujuan untuk mempertahankan kesegaran bunga saat dikirim dalam jarak jauh. Buket bunga kamu akan tetap segar saat ditrempatkan dalam vas bunga yang diisi Kemasan Makanan Tidak hanya beramanfaat sebagai pembungkus makanan, tetapi juga memiliki fungsi unik lainnya. Mungkin kamu juga punya ide kreatif yang lain untuk memanfaatkan plastik pembungkus makanan?Pada umumnya makanan kemasan aman dikonsumsi, namun kamu harus lebih teliti terlebih dahulu dengan menjalankan beberapa tips yang sudah dijelaskan di atas. Toh, makanan yang terkemas nyatanya lebih aman dan terlindungi dari berbagai bakteri yang juga dengan makanan yang memiliki kuah. Demi meminimalisir ketumpahan, menggunakan kemasan amat penting. Namun ingat, pilihlah kemasan yang food grade agar mampu menahan suhu panas dari kuah makanan tersebut, sehingga tidak ada zat kimia yang terkontaminasi. Sedangkan berbagai fungsi unik plastik kemasan kemasan makanan, kamu dapat menggunakan plastik wrap yang memiliki tekstur lentur atau flexibel dan mudah dibentuk.ZakiahLogin
Adayang terbuat dari kardus, kertas, plastik, styrofoam, plastik mika, yang mana kesemuanya ini sebaiknya telah terstandar makanan. Dan tentunya harus aman apalagi jika digunakan sebagai kemasan makanan yang panas. Pentingnya kemasan dalam menunjang penjualan dibahas juga dapat pelajaran ekonomi.
- Sikap hati-hati dan waspada sangat dibutuhkan agar dapat menghindar dari bahaya bungkus pengemas mengandung racun. Barang yang mungkin biasa kita pakai untuk membungkus makanan dan minuman ternyata dapat menimbulkan dampak & efek luar biasa buruk bagi kesehatan tubuh kita. Styrofoam, kertas koran, kertas bekas, melamine beracun, daur ulang plastik bekas, plastik air minum dalam kemasan, dan lain sebagainya. Perkembangan teknologi tidak hanya membawa kebaikan saja, namun juga keburukan. Dalam dunia kemasan atau bungkus makanan minuman terjadi perubahan yang pesat, dari yang dulunya hanya pakai daun pisang dan tanah liat, sekarang sudah bisa menggunakan plastik, kertas, beling dan lain sebagainya. Di bawah ini merupakan beberapa macam / jenis kemasan makanan dan minuman yang harus anda waspadai karena bisa saja mengandung zat berbahaya bagi kesehatan tubuh anda 1. Pembungkus Kertas Non Makanan Hati-hati jika membeli makanan yang dibungkus kertas biasa, kertas koran, kertas majalah, dan lain sebagainya. Terkadang kertas pembungkus yang kontak langsung dengan makanan tidak didesain khusus untuk makanan sehingga mengandung zat berbahaya seperti timbal, karbon, dan lain sebagainya. Timbal dapat mudah berpindah ke makanan jika terkena minyak dan panas yang mampu menyebabkan pucat, kelumpuhan. Jadi bagi anda yang suka membeli gorengan, sayur-sayuran, kue, roti, dan lain-lain yang dibungkus dengan kertas bekas atau kertas bukan untuk makanan seperti kertas koran, kertas majalah, kertas prinan, dll, gunakanlah piring atas wadah lainnya yang didesain khusus untuk makanan. 2. Pembungkus Styrofoam / Stereofoam / Polystyrene Bungkus yang umumnya berwarna putih dan kaku ini sering dijadikan kotak bungkus luar makanan. Tadinya bahan ini dipakai untuk pengaman barang non makanan seperti tv, komputer, radio, dll agar tahan benturan ringan, namun pada saat ini dipakai sebagai kotak makanan. Kegunaan yang mudah, praktis, enak dipandang, murah, anti bocor, tahan suhu panas dan dingin seolah membutakan kita akan dampak dan efek bagi lingkungan serta tubuh manusia. Bahayanya yaitu jika makanan tersebut kontak langsung dengan lapisan sterofom. Lapisan sterofoam tersebut jika terkena panas dapat mencairkan banyak residu sterofom yang bisa menyebabkan endocrine disrupter akibar zat karsinogen yang beracun. Umumnya pembungkus makanan ini sudah menjadi salah satu pilihan pembungkus favorit tukang somay, tukang bubur ayam, tukang nasi, tukang nasi goreng, tukang mi tektek, tukang capcay, mie instan, dan lain sebagainya. Selain itu bahan Styrofoam bersifat tahan lama yang tidak akan terurai secara alamiah dalam waktu puluhan atau mungkin bahkan ratusan tahun. Jika dibakar, maka racun yang menguap ke udara jika terhirup akan menetap di dalam tubuh serta dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Sebaiknya mulai dari diri sendiri tidak menggunakan dan tidak membeli makanan mimuman yang memakai stairofoam sebagai kemasan agar tidak terkena dampak yang merugikan diri kita sendiri, orang lain dan juga lingkungan sekitar kita. Lebih baik membawa tupper ware, piring atau rantang sendiri untuk membawa makanan kesukaan kita. 3. Plastik Air Minum Dalam Kemasan / AMDK Botol dan gelas air minum seperti aqua, vit, 2tang, dan sebagainya dengan bahan polyethylene terephthalate atau PET mengandung zat karsinogen yang dapat membahayakan kesehatan tubuh manusia apabila terminum bersama minuman. Kemasan PET tersebut hanya aman digunakan beberapa kali saja, dengan suhu normal, tanpa dicuci-cuci, tidak kena sinar matahari. Jika kita menggunakan botol atau gelas amdk tersebut berulang-ulang kali, maka bisa jadi racun karsinogen tersebut larut dalam air yang kita minum dan dalam jangka panjang akan memberikan efek yang merugikan kesehatan. Oleh sebab itu sebaiknya kita tidak memakai ulang botol dan gelas air minum kemasan dan hanya menggunakan kemasan minuman khusus untuk minuman yang aman dari zat-zat berbahaya. 4. Hasil Daur Ulang Plastik Bekas Hati-hatilah jika anda menggunakan wadah atau pembungkus makanan dan minuman. Teliti dulu apakah benda-benda yang kontak langsung dengan makanan seperti piring, gelas, sedotan, plastik kresek, pelastik es, kertas coklat berlapis plastik, dan lain-lain dibuat dari biji platik baru atau biji plastik bekas. Barang-barang yang terbuat dari plastik bekas dapat menimbulkan berbagai penyakit yang merugikan kesehatan kita. Umumnya para pedagang kaki lima menggunakan plastik baru tapi bekas untuk mengemas makanan produksi mereka karena harganya murah, mudah dan praktis. Mereka tidak tahu kalau plastik kresek itu dibuat dari plastik bekas baik dari tempat sampah, pelastik bekas bahan kimia, plastik beracun, ember somplak, mainan plastik beracun, plastik aqua bekas dan plastik-plastik menjijikkan lainnya yang mengandung zat berbahaya. Plastik bekas biasanya memiliki tekstur yang agak kasar, kurang elastis, ada bercak-bercak, dan sebagainya tapi tidak menutup kemungkinan kalau plastik yang bagus terbuat dari bahan plastik bekas berbahaya bagi kesehatan kita. 5. Piring, Mangkok, Gelas dan Barang Berbahan Melamin / Melamine Bahan melamin untuk pembuatan barang rumah tangga seperti piring, gelas, mangkuk, mug, cetok, sendok, garpu, dan sebagainya ternyata tidak semuanya aman bagi kesehatan kita dan dapat memicu kanker. Selain harga yang murah, bentuknya yang beraneka ragam, ringan dan tahan banting menjadi primadona dalam perkakas rumah tangga di masyarakat. Jadi anda diharapkan lebih selektif dan waspada dalam membeli perangkat rumah tangga termasuk produk yang dijual di hipermarket, supermarket dan minimarket walaupun ritel tersebut termasuk modern serta melakukan pengawasan ketat terhadap barang dagangannya. Berdasarkan uji klinis terdapat sebagian merek produk melamine di Indonesia yang mengandung racun formaldehid atau formalin. Racun tersebut adalah merupakan hasil polimerisasi yang tidak sempurna sehingga menghasilkan residu formaldehid yang menempel pada barang-barang tersebut. Apabila residu itu ikut nimbrung masuk ke dalam perut badan kita melalui makanan dan minuman, maka bisa menimbulkan masalah kesehatan seperti kanker dan penyakit lain yang sangat berbahaya. Tambahan - Jika membeli suatu barang dalam kemasan, pastikan kemasan dan atau segel masih dalam keadaan baik dan belum rusak. - Perhatikan tanggal kadaluarsa produk tersebut yang tertera pada kemasan. Jika isinya sudah rusak atau cacat, jangan dikonsumsi. - Lebih baik menggunakan wadah makanan atau minuman sendiri. - Gunakan wadah makanan dan minuman yang bebas racun walaupun kurang praktis, mahal, berat, gampang pecah, dan sebagainya. Yang penting aman bagi kesehatan anda dan keluarga serta orang lain.
Bahanini memiliki ketahanan terhadap kelembapan dan paparan kimia, serta tidak mengeluarkan zat berbahaya ketika membungkus makanan pada beberapa temperatur. Biasanya bahan plastik LDPE digunakan sebagai pembungkus makanan berupa roti, sayur serta buah-buahan di supermarket. 3. Plastik High-Density Polyethylene (HPDE)
– Anda mungkin pernah mendengar bahwa menghangatkan makanan dalam wadah plastik berbahaya. Tetapi bagaimana dengan makananan yang harus dimasak dalam kemasan seperti makanan beku atau beras yang harus direbus dalam kemasan? Jawaban pertanyaan ini rumit. Zat kimia dalam beberapa plastik, antara lain bisphenol A BPA dan phthalates, bisa larut dari wadah ke dalam makanan. Demikian menurut Laura Vandenberg, profesor ilmu kesehatan lingkungan. "Bahan kimia tersebut dapat larut ketika dipanaskan", yang digunakan untuk membungkus makanan beku instan atau beras dalam kemasan kemungkinan tidak mengandung BPA. Tapi boleh saja berasumsi zat sejenis juga terdapat di kebanyakan kemasan masih menjadi perdebatan adalah apakah BPA dan bahan kimia lainnya Endocrine Society, organisasi profesional untuk para ilmuwan dan dokter spesialis hormon, baru-baru ini memperingatkan bahwa senyawa tersebut akan berinteraksi dengan hormon dalam tubuh dan memicu penyakit kanker, diabetes dan Food and Drug Administration FDA telah berulang kali menganalisa penelitian terkait BPA dan meyakini zat tersebut aman. Hal yang sama juga dikatakan oleh European Food Safety Authority atau Otoritas Keamanan Makanan dari FDA mengatakan bahwa tubuh akan dengan cepat menghancurkan BPA dan mengeluarkannya melalui urine dan demikian, hal ini masih menjadi kontroversi. Tidak mungkin untuk membuktikan apakah bahan kimia ini berbahaya atau tidak karena peneliti harus mengambil resiko dengan meracuni orang-orang untuk ini para ilmuwan memang masih bergantung pada penelitian yang dilakukan pada hewan, model matematika, dan penelitian yang memperlihatkan korelasi tapi tidak membuktikan hubungan sebab akibat. Metode trsebut tidak mengurangi paparan zat-zat dalam plastik, ada beberapa hal yang bisa ingin menghangatkan makanan dalam microwave, keluarkan isi makanan beku atau makanan kemasan lainnya dan masukkan ke dalam wadah kaca. Pasang tutupnya dengan posisi sedikit miring dan termometer makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut telah mencapai suhu memasak yang Anda mengukus sayuran, Anda mungkin bisa memercikan sedikit air untuk memastikan sayuran itu dimasak dengan tepat. Gibran Linggau Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Kemasanberbahaya yang digunakan untuk membungkus makanan adalah dari SD Matematika Bahasa Indonesia IPA Terpadu Penjaskes PPKN IPS Terpadu Seni Agama Bahasa Daerah
Jika membeli makanan di tempat makan, mungkin kita sering menjumpai makanan tersebut kerap dibungkus dengan menggunakan kertas cokelat ataupun plastik pembungkus tersebut seperti sudah lumrah digunakan oleh para pedagang makanan, terlebih pedagang makanan rumahan. Namun, perlu kamu ketahui bahwa kedua pembungkus tersebut telah dinyatakan pakar toksikologi kimia sebagai pembungkus yang mengandung racun berbahaya, terutama jika terpapar dalam jangka waktu yang kertas cokelat pembungkus makanan dinyatakan tidak aman, apakah ada kemasan pembungkus lainnya yang lebih aman?Tenang! Yuk, terlebih dahulu kita ketahui kandungan berbahaya apa yang ada di dalam kertas cokelat dan apa saja sih alternatif kemasan yang lebih aman sebagai pengganti kertas coklat. Disimak baik-baik agar tidak salah Bahaya lapisan plastik dalam kertas cokelatFreepik/zulfiskaJika diperhatikan, kertas cokelat pembungkus makanan, biasanya dilapisi oleh lapisan plastik agar makanan tidak mudah bocor. Namun ternyata, lapisan plastik itulah yang dokter ilmu sains mengatakan, dalam plastik pelapis kertas coklat terdapat dua senyawa yang terkandung. Diantaranya yaitu Bisphenol A dan petalite itulah yang membuat plastik pelapis kertas cokelat bisa lebih elastis dan tahan senyawa tersebut sebenarnya sering ditemukan. Namun, jika digunakan untuk membungkus makanan bersuhu panas, bersifat asam, atau berlemak, akan menjadi bahaya. Hal ini karena apabila senyawa-senyawa tersebut terlepas dari lapisan plastik, akan membahayakan tubuh manusia yang Efek bahaya dari pembungkus kertas coklatFreepik/pressfotoMeskipun kedua senyawa tersebut tidak akan terasa langsung pada tubuh, namun dalam jangka panjang tubuh akan merasakan efek dari kertas cokelat tersebut jika rutin efek kesehatannya jangka panjang, efek kronisnya ternyata bisa menghambat kesuburuan. Hal ini karena bersifat karsinogenik kanker, dan mutagenik perubahan-perubahan pada gen manusia.Sampai saat ini, memang belum banyak studi yang membuktikan kertas coklat pembungkus makanan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Namun, International Agency Research on Cancer telah memasukkan senyawa-senyawa karsinogenik dalam kategori 2 atau tersebut masih dikatakan rendah, jadi kita tetap perlu waspada untuk menjaga kesehatan tubuh kita dari senyawa berbahaya yang terkandung didalam pembungkus makanan yang dibeli. Hal ini bukan hanya berbahaya pada kertas cokelat, tetapi juga pembungkus plastik Alternatif pengganti kertas cokelatFreepik/awesomecontentNah, sekarang saatnya kamu beralih ke pembungkus makanan lain yang jauh lebih aman untuk kesehatan alternatifnya, ada beberapa kemasan yang bisa kamu gunakan untuk mengemas makanan agar jauh lebih higenis dan aman. Berikut diantaranyaKemasan kaleng Meskipun memiliki kekurangan karena rawan penyok, kaleng atau kemasan berbahan stainless steal juga sangat aman digunakan untuk menegamas makanan cepat saji. Dibalut dalam timah Sn dengan kadar yang tidak lebih dari dari berat kaleng itu sendiri. Bahan ini kebanyakan dilapisi lagi dengan lapisan yang bukan metal sehingga dapat mencegah reaksi dengan yang sudah teruji food grade Tempat makan food grade artinya sudah dilakukan uji coba oleh BPOM. Sehingga kemungkinan bahan-bahan berbahayanya lebih sedikit, atau kecil kemungkinan mengalami pelepasan senyawa yang tentunya lebih aman. Kemasan berbahan alumunium foil Sebagai kemasan makanan, alumunium foil memiliki sifat hermetis, fleksibel, tidak tembus cahaya sehingga dapat digunakan untuk mengemas bahan-bahan yang berlemak dan yang peka terhadap cahaya seperti margarin dan karton box Kemasan satu ini juga banyak dijumpai jika kita membeli makanan di tempat makan. Kemasan berbahan karton box biasanya terbuat dari satu atau beberapa lembar kertas kraft liner dan kertas medium sebagai lapisan gelombangnya. Kemasan ini mampu menjaga makanan yang ada di dalamnya dari paparan cahaya, udara, dan alternatif kemasan makanan yang bisa kamu gunakan sebagai pengganti kertas cokelat. Meskipun terbilang lebih mahal dari pembungkus kertas cokelat, tidak ada salahnya memberikan yang terbaik untuk bermanfaat ya!
0xu4XO.